ANALISIS DIGITALISASI USAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN BULELENG
Kata Kunci:
profil usaha, digitalisasi, pelaku usahaAbstrak
Keberadaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak dapat dihapuskan ataupun dihindarkan dari masyarakat bangsa saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model kebijakan digitalisasi UMKM di Kabupaten Buleleng. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah; (1) memformulasi profil usaha yang relevan dengan kebutuhan UMKM yang ada di Kabupaten Buleleng, (2) memformulasi transformasi digitalisasi yang relevan dengan kebutuhan pelaku UMKM di Kabupaten Buleleng, (3) memformulasi kemasan produk yang relevan dengan UMKM yang ada di Kabupaten Buleleng, (4) menganalisis keterampilan IT yang dibutuhkan oleh pelaku UMKM untuk dapat melakukan pemasaran secara online, dan (5) memformulasi model kebijakan digitalisasi UMKM di Kabupaten Buleleng. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan (research and development) model siklus interaktif, dengan fase sebagai berikut: (1) analisis kebutuhan melalui studi pustaka dan studi empirik kondisi dan kebutuhan IT UMKM saat ini dan (2) pengembangan profil usaha, kemasan produk dan model kebijakan digitalisasi UMKM, uji ahli serta focus group discussion. Secara skematis, penelitian ini akan diawali dengan analisis kebutuhan yang meliputi beberapa langkah yaitu: (1) Mengumpulkan berbagai dokumen tertulis mengenai UMKM dan kemampuan IT pelaku UMKM, dan (2) studi empirik mengenai penguasaan dan kebutuhan IT pelaku UMKM. Adapun hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan proses digitalisasi kegiatan usaha mikro dan kecil di Kabupaten Buleleng terkendala dengan transformasi dan keterampilan digital pelaku usaha mikro dan kecil. Sebagian besar pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Buleleng belum memiliki profil usaha yang memuat secara rinci mengenai gambaran umum usaha dan profil produk yang akan dipasarkan. Disisi lain belum semua pelaku usaha mikro dan kecil menggunakan teknologi informasi dalam menunjang operasionalisasi usaha termasuk juga dalam melakukan promosi dan penjualan. Sebagian besar pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Buleleng masih melakukan promosi dan penjualan secara konvensional. Hanya beberapa persen usaha mikro dan kecil saja yang melakukan promosi dan penjualan melalui media sosial.