EFEKTIVITAS DAN STRATEGI KEBIJAKAN PEMERINTAH KEBUPATEN BULELENG PADA SEKTOR KETENAGAKERJAAN DI MASA PANDEMI DAN ENDEMI COVID 19
Kata Kunci:
efektivitas, Tenaga kerja, Kebijakan, StrategiAbstrak
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) kondisi pekerja di Kabupaten Buleleng, (2) kondisi tingkat penganggguran di Kabupaten Buleleng, dan (3) tingkat efektivitas dan strategi kebijakan Pemerintah Kabupaten Buleleng pada sektor ketenagakerjaan di masa pandemi dan endemi Covid 19. Lokasi kegiatan pengkajian adalah di wilayah Kabupaten Buleleng. Responden adalah pekerja yang terdampak Covid 19. Kuesioner diberikan kepada responden yang menerima program kegiatan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng terkait penanganan Covid 19 sepanjang tahun 2019 sampai dengan 2020. Total penerima program adalah sebanyak 2.757 orang. Penentuan sampel menggunakan metode Slovin dengan hasil perhitungan penentuan sampel sebanyak 349 responden.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan maka dapat ditarik tiga kesimpulan yakni kondisi pekerja dan pengangguran di Kabupaten Buleleng sebagian besar berpendidikan SMA ke bawah dengan jumlah paling banyak berpendidikan SD ke bawah. Tingkat efektifitas kebijakan dan strategi yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Tenaga Kerja di masa pandemi dan endemi Covid 19 adalah efektif. Rekomendasi yang dihasilkan dari kajian dan FGD adalah profil tenaga kerja dan pengangguran sebagian besar berpendidikan SMA ke bawah dengan jumlah paling banyak berpendidikan SD ke bawah. Serta kondisi sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali sangat rentan akan berbagai peristiwa sehingga perlu penyiapan lapangan kerja, kebijakan, strategi rasional dan relevan dengan kondisi tersebut seperti: (a) Optimalisasi potensi lokal Kabupaten Buleleng untuk membuka lapangan kerja bagi pekerja lokal. Menumbuhkan keyakinan potensial sumber ekonomi di luar pariwisata seperti pertanian, peternakan, perikanan dan potensi lainnya. Mengurangi ketergantungan tenaga kerja pada sektor pariwisata serta mengoptimalkan potensi tenaga kerja lokal. (b) Pemerintah melalui dinas terkait perlu meningkatkan kegiatan, kebijakan dan strategi untuk dapat menumbuhkan jiwa wirausaha dengan lebih mengutamakan penggalian potensi daerah. (c) Mengintensifkan potensi UMKM di Buleleng untuk tenaga kerja lokal supaya potensi ketenagakerjaan di sektor ini tidak banyak direbut oleh tenaga kerja luar Buleleng. Rekomendasi kedua adalah berbagai kegiatan/kebijakan/ strategi yang dilakukan dinas ketenagakerjaan sudah efektif namun perlu ditingkatkan ke arah sangat efektif. Perlu dijadikan bahan kajian untuk meningkatkan kebijakan dan strategi di masa yang akan datang. Rekomendasi ketiga adalah kebijakan terkait jaminan Ketenagakerjaan (TK dan kesehatan) sebenarnya sudah efektif hanya perlu penyempurnaan regulasi untuk memaksimalkan peran di masa yang akan datang. Rekomendasi keempat adalah komunikasi efektif dimasa ketidakpastian sangat diperlukan, disarankan untuk menyiapkan/menyempurnakan pola komunikasi efektif yang dapat menjembatani berbagai informasi yang dibutuhkan berbagai pihak baik pemerintah, pengusaha, tenaga kerja dan masyarakat umum. Ketepatan informasi yang dapat diserap publik akan dapat meredam dan meminimalkan dampak negatif dari kondisi ketidakpastian. Rekomendasi kelima adalah pendataan ketenagakerjaan supaya valid, masing-masing pihak terkait bisa menggunakan data awal dari sumber yang sama. Sinergi dari berbagai pihak khususnya Dinas Tenaga Kerja, Catatan Sipil dan Institusi lainnya harus dioptimalkan dengan keterkaitan Bersama Badan Pusat Statistik. Pemanfaatan kemajuan teknologi khusus sistem informasi yang terintegrasi sangat diperlukan untuk menghasilkan kependudukan khusus data ketenagakerjaan.