KAJIAN PENYELENGARAAN SISTEM DRAINASE KABUPATEN BULELENG

Abstrak

Permasalahan banjir dan genangan air belakangan ini semakin sering mengemuka pada setiap musim penghujan, tidak terkecuali di Kabupaten Buleleng. Berkurangnya daerah resapan air dan fungsi ganda saluran irigasi dan drainase adalah dua hal yang sering dianggap sebagai penyebab terjadinya genangan. Kawasan yang dulunya merupakan daerah pertanian sejalan dengan kebutuhan terhadap perumahan kini banyak beralih fungsi menjadi daerah terbangun. Masalah yang sering muncul adalah digunakannya saluran irigasi sebagai saluran drainase secara bersama-sama. Hal ini kurang tepat karena secara konsep saluran irigasi bertujuan untuk mengairi persawahan. Semestinya, saluran irigasi diletakkan pada elevasi punggung dengan dimensi saluran akan semakin mengecil dari hulu ke hilir, sedangkan saluran drainase berfungsi untuk mengalirkan air limpasan langsung dari hujan untuk menghindari banjir, sehingga harus dibangun di elevasi rendah dengan dimensi saluran drainase harus membesar dari hulu ke hilir. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji penyelenggaraan drainase yang nantinya dijadikan acuan dalam pengelolaan saluran drainase dan penataan wilayah di Kabupaten Buleleng. Kajian ini dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan untuk inventarisasi sistem drainase eksisting kemudian menggunakan analisis curah hujan dalam penentuan debit banjir rencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem drainase di Kabupaten Buleleng perlu mengadopsi paradigma baru yaitu sistem drainase yang berwawasan lingkungan sehingga air hujan tidak secepatnya mengalir ke saluran drainase primer. Kearifan lokal Bali seperti penggunaan telajakan, teba dan song sombah perlu diterapkan kembali senada dengan visi pembangunan Bali yang mengutamakan keharmonisan alam Bali beserta isinya. Untuk menindaklanjuti hasil kajian ini, harus juga dilakukan penyusunan peraturan daerah terkait penyelenggaraan sistem drainase Kabupaten Buleleng.